MAKALAH HEMOGLOBIN SAHLI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Darah memegang
peranan inti dalam kehidupan manusia. Darah beredar dalam pembuluh darah
membentuk suatu sistem sirkulasi, dengan jantung sebagai pompanya. Peranannya
sebagai medium pertukaran antara sel-sel terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan
luas serta memiliki sifat-sifat protektif terhadap organisme sebagai sutu
keseluruhan dan khususnya terhadap darah sendiri.
Penetapan Hb
metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah
dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara
visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas
standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 15-30%, sehingga tidak
dapat untuk menghitung indeks eritrosi.
Berdasarkan
pemeriksaan diatas kita akan membahas mengenai hemoglobin dan proses
pemeriksaan hemoglobin sahli.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian hemoglobin?
2. Apa
guna hemoglobin dalam tubuh manusia?
3. Apa
masalah klinis hemoglobin?
4. Bagaimana
pemeriksaan pra analistik, analitik, dan paska analitik metode hemoglobin
sahli?
5. Apa
factor yang mempengaruhi kesalahan pada penetapan hemoglobin sahli?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian hemoglobin.
2. Untuk
mengetahui guna hemoglobin dalam tubuh manusia.
3. Untuk
mengetahui masalah klinis hemoglobin.
4. Untuk
mengetahui pemeriksaan pra analitik, analitik, dan paskah analitik metode
hemoglobin sahli.
5. Untuk
mengetahui factor yang mempengaruhi kesalahan pada penetapan hemoglobin sahli.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hemoglobin
Hemoglobin merupakan zat protein yang
terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) yang member warna merah pada darah
dan merupakan pengangkut oksigen utama dalam tubuh. Hemoglobin terdiri dari dua
bagian utama , yaitu hem dan globin. Setiap molekul hemoglobin memiliki 4 gugus
hem identik yang melekat pada 4 rantai globin. Keempat rantai globin itu
merupakan rantai polipeptida yang terdiri atas dua buah rantai alfa (α) dan dua
buah rantai beta (β). Selain itu, hemoglobin uga memiliki 4 molekul nitrogen
protoporphyrin IX, dan 4 atom besi dalam bentuk ferro (Fe2+) yang
berpasangan dengan protoporphyrin IX untuk membentuk 4 molekul hem.
Hem disintesis di mitokondria eritrosit.
Hem terdiri dari 4 struktur 4-karbon berbentuk cincin simetris yang disebut
cincin pirol, yang membentuk satu molekul porfirin. Gugus karbon tersebut
berasal dari asam amino glisin dan suknisil koenzim A. perbentuka hem teradi
secara bertahap, dimulai dari pembentukan kerangka porfirin, disusul dengan
insersi atau pelekatan besi (Fe) ke masing-masing gugus hem. Ugus hem
selanutnya akan melekat ke gugus globin, penggabungan ini teradi di sitoplasma
eritrosit.
Pembentuka hemoglobin memerlukan
bahan-bahan penting, yaitu besi (Fe), vitamin B12 (siano-kobalamin), dan asam folat
(asa pteroilglutamat).
Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dalam
Jaringan-jaringan tubuh dengan cara mengambil oksien dari paru-paru untuk
dibawah keseluruh tubuh, kemudian mengambil karbon dioksida dari aringan
sebagai hasil metabolisme untuk dibawa ke paru-paru untuk dibuang. Jika umlah
hemoglobin berkurang, tentu saa fungsi-fungsi tersebut akan terganggu.
B.
Guna
Hemoglobin
Fungsi
hemoglobin bagi tubuh manusia yaitu sebagai berikut :
a. Mengatur
pertukaran oksigen dengan karbon-dioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
b. Mengambil
oksigen dari paru-paru kemudian dibawah keseluruh jaringan –jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar.
c. Membawa
karbon-dioksida dari aringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke
paru-paru untuk dibuang.
C.
Masalah
Klinis Hemoglobin
Penurunan kadar hemoglobin abnormal
disebut dengan anemia. Penyabab anemia bermacam-macam yaitu :
1. Gangguan
pembentukan eritrosit
o
Penyakit defisiensi, seperti: anemia
difisiensi besi (ADB), anemia sideroblastik, anemia megaloblastik, anemia
pernisiosa, anemia pada penyakit kronis (mis. Kanker, penyakit ginjal, sirosis
hati, dsb)
o
Gangguan fungsi sum-sum tulang dalam
memproduksi eritrosit, seperti: sindrom myelodisplastik, anemia aplastik, anemia
fanconi, leukemia, limfoma Hodgkin
2. Kehilangan
erotrosit yang berlebihan
o
Kehilangan darah akut atau kronis
(menahun)
o
Peningkatan destruksi eritrosit
(hemolisis), seperti anemia hemolitik autoimun (autoimmune hemolitic anemia, AIHA), stomatosis herediter.
o
Hemodilusi (pengenceran darah), misalnya
pada kehamilan, kelebihan cairan intravena.
o
Pengaruh obat-obatan, seperti antibiotic
(klorampenikol, penicillin, tetrasiklin), aspirin, primakuin, antineoplastik,
rimfampin, vit A (dosis besar), dsb
Peningkatan kadar hemoglobin terjadi
karena keadaan hemokonsentrasi (jumlah eritrosit lebih besar dari pada plasma),
dan dapat dijumpai pada dehidrasi, polisitemia (peninkatan abnormal umlah
eritrosit), luka bakar yang parah, gagal antun kronis, daerah dataran tinggi, dan
pengaruh obat-obatan.
D.
Pemeriksaan
Pra Analitik, Analitik dan Paska Analitik Hemoglobin Sahli
Pra Analitik
·
Persiapan Pasien :
Pada tahap ini sangat
diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa
kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi: Pemahaman
instruksi dan pengisian formulir laboratorium dan kesiapan pasien/penderita.
·
Persiapan Sampel :
Darah kapiler atau
darah vena EDTA
·
Prinsip Kerja :
Kedalam sampel darah ditambahkan larutan
asam lemah, maka hemoglobin diubah menadi hematin asam (acid hematin) yang
berwarna merah tua. Selanjutnya dilakukan penambahan aquades sampai warna yang terjadi sama dengan
warna standar hemoglobinometer.
·
Alat dan Bahan :
Alat dan bahan yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
a. Hemoglobinometer
Sahli
b. Pipet
Sahli atau mikropipet 20µl
c. Batang
pengaduk
d. Tabung
reaksi
e. Kertas
tisu
f. Asam
klorida (HCl) 0,1 N
g. Akuades
Analitik
Prosedur
Kerja Hb Sahli yaitu :
1. Masukkan
larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemoglobin sampai setinggi skala terbawah
(tanda angka 2)
2. Darah
dicampur hingga homogeny kemudian diisap dengan pipet hemoglobin sampai tanda
20 µl. hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar uung pipet dengan kertas
tisu
3. Alirkan
darah dari dasar pipet ke dalam dasar tabung hemoglobin yang berisi HCl 0,1 N
tersebut. Hati-hati jangan sampai teradi gelembung udara.
4. Angkat
pipet tersebut sedikit, lalu isap dan tiup larutan HCl ke dalam pipet 2-3 kali
untuk membersihkan sisa darah yang masih menempel pada dinding pipet.
5. Kocok
tabung hemoglobin supaya darah dan HCl tercampur homogeny dan berwarna coklat
tua.
6. Letakkan
tabung hemoglobin pada komparator.
7. Tambahkan
akuades pada campuran tersebut sedikit demi sedikit, tiap kali diaduk dengan
batang pengaduk yang tersedia. Bandingkan warnanya dengan standard warna yan
terdapat pada alat hemoglobinometer. Pada usaha menyamakan warna hendaknya
tabung diputar sedemikian rupa hingga garis/skala tidak terlihat.
8. Laporkan
kadar hemoglobin dalam g/dl darah tanpa menggunakan angka decimal.
Pasca Analitik
Nilai
Rujukan
Berikut
ini adalah nilai rujukan kadr hemoglobin pada berbagai umur dan jenis kelamin :
a.
Bayi baru lahir (aterm) : 16,5 ± 3,0 g/dl
b.
Bayi 3 bulan : 11,5 ± 2,0 g/dl
c.
Anak-anak usia 1 tahun : 12,0 ± 1,5 g/dl
d.
Wanita tidak hamil : 14,0 ± 3,5 g/dl
e.
Pria dewasa : 15,5 ± 3,5 g/dl
f.
Wanita hamil : 11,0 g/dl
g.
Ibu menyusui : 12,0 g/dl
E.
Faktor
Yang Mempengaruhi Kesalahan Penetapan Hemoglobin Sahli
Factor
yang mempengaruhi yaitu :
a. Kemampuan
membedakan warna tidak sama antar pemeriksa
b. Kelelahan
mata
c. Sumber
cahaya kurang baik
d. Warna
gelas standard kotor atau pucat
e. Pemipetan
kurang tepat
f. Ukuran
pipet kurang tepat, perlu kalibrasi
g. Alat-alat
yang digunakan kurang bersih.
h. Mengambil
darah pada tangan atau lengan yang terpasang cairan intra-vena menyababkan
hemoglobin tinggi palsu
i.
Penurunan asupan atau kehilangan cairan
akan meningkatkan kadar Hb akibat hemodilusi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hemoglobin merupakan
zat protein yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) yang member warna
merah pada darah dan merupakan pengangkut oksigen utama dalam tubuh. Hemoglobin
terdiri dari dua bagian utama , yaitu hem dan globin.
Fungsi hemoglobin bagi
tubuh manusia yaitu : Mengatur pertukaran oksigen dengan karbon-dioksida di
dalam jaringan-jaringan tubuh. Serta mengambil oksigen dari paru-paru kemudian
dibawah keseluruh jaringan –jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
Gangguan atau masalah
klinis hemoglobin yaitu, gangguan pembentukan eritrosit dan kehilangan
eritrosit yang berlebihan. Pemeriksaan hemoglobin melalui tiga tahapan yaitu
pra analitik, analitik dan pasca analitik.
Factor yang
mempengaruhi kesalahan penetapan kadar hemoglobin yaitu, Kemampuan membedakan
warna tidak sama antar pemeriksa, kelelahan mata, sumber cahaya kurang baik, warna
gelas standard kotor atau pucat dan pemipetan kurang tepat.
B. Saran
Diharapkan
kepada pembaca agar mengetahui bagaimana cara pemeriksaan menggunakan metode Hb
sahli serta untuk mengoptimalkan hasil pemeriksaan maka perlu
ditingkatkan ketelitian dalam setiap proses pemeriksaan hemoglobin sahli seperti
meningkatkan kualitas alat/reagen dan meningkatkan kinerja pemeriksa.
DAFTAR
PUSTAKA
Iman
Noegroho. 1989. Hematologi. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Riswanto.
2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi.
Yogyakarta: Alfamedia & Kanal Medika
0 Response to "Makalah Hematologi Hemoglobin Sahli"
Post a Comment